Definisi Kepadatan dan kesesakan
Kesesakan (crowding) dan kepadatan (densitiy) merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia di dunia tidak terbatas. Dari pertumbuhan serta perkembangan dalam masyarakat yang sangat pesat dan cukup signifikan mengakibatkan aktifitas yang dilakukan oleh individu yang berada dalam lingkungan tersebut meningkat tajam. Dengan pertambahan jumlah penduduk pada suatu populasi mengakibatkan tingkat keramaian dan kebisingan juga akan meningkat tajam karena suara yang ditimbulkan dari individu tersebut maupun alat transportasi atau alat-alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari individu tersebut.
Secara sederhana arti dari Kepadatan adalah adalah hasil bagi jumlah objek terhadap luas daerah. Sedangkan pengertian kesesakan adalah suatu proses interpersonal pada suatu tingkat interaksi manusia satu dengan yang lain dalam suatu pasangan atau kelompok kecil.
Banyak kategori – kategori dari kepadatan, misalnya kepadatan spasial yaitu kepadatan yang terjadi bila luas ruangan diubah menjadi kecil atau sempit sedangkan jumlah individu tetap. Jika kepadatan spasial ini terjadi maka akan terjadi juga kategori kepadatan sosial, yaitu kepadatan yang terjadi akibat jumlah individu ditambah tanpa diiringi dengan penambahan besar luas ruangan sehingga kepadatan dapat terjadi karena sejalan dengan penambahan individu – individunya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepadatan dan kesesakan adalah suatu masalah lingkungan yang dapat berdampak pada kurang pedulinya pada lingkungan sekitar terutama lingkungan tempat tinggal. Karena jika kepadatan terjadi, maka akan terjadi pula kesesakan pada lingkungan yang membuat lingkungan menjadi tidak seimbang dan bisa menimbulkan banyak permasalahan sosial pada masyarakat.
Akibat Kepadatan dan Kesesakan
Kepadatan dan Kesesakan yang timbul dari perkembangan jumlah manusia di dunia pada masa kini telah menimbulkan berbagai masalah sosial di banyak negara (misalnya : Indonesia, India, Cina, dan sebagainya), baik permasalahan yang bersifat fisik maupun psikis dalam perspektif psikologis. Contoh permasalahan sosial yang nyata dalam perspektif psikologis dari kesesakan dan kepadatan penduduk adalah semakin banyaknya orang yang mengalami stres dan berperilaku agresif destruktif.
Dalam tingkatan yang luas, banyak sekali akibat – akibat yang akan ditimbulkan oleh kepadatan dan kesesakan penduduk ini, Kepadatan penduduk yang tinggi akan memberikan tekanan pada daya dukung alam lingkungannya. Manakala tekanan tersebut melampaui batas kemampuan daya dukung alam lingkungan tersebut, mejadi rusak lingkungan hidupnya.
Ahli-ahlipun mengatakan daya dukung lingkungan sudah terlampaui oleh kepadatan penduduk. Akibatnya, keseimbangan kehidupan antara manusia dan lingkungannya terganggu. Gangguan tersebut akan mengarah kepada keadaan yang lebih parah dan merugikan, apabila tidak ada usaha untuk memperbaikinya.
Dalam lingkup di lingkungan sekitar, banyak pula akibat yang ditimbulkannya. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepribadian selain dari faktor internal. Maka dari itu jika lingkungan pun tidak memberikan sesuatu yang nyaman atau individu sudah terbiasa dengan lingkungan di sekitarnya yang kurang baik maka akan terbentuk juga proses perkembangan sosial individu yang kurang baik pula. Jika terjadi keadaan yang seperti ini maka akan tercipta keadaan stressor lingkungan yang akan dirasakan oleh individu yang tentu saja akan membuat dampak negatif pada individu itu sendiri. Seperti contohnya yaitu terjadinya kenakalan remaja atau meningkatnya tingkat kriminalitas.
Teori – teori kesesakan
1. Teori beban stimulus
Teori ini berpandangan bahwa kesesakan akan terbentuk bila stimulus yang diterima individu melebihi kapasitas kognitifnya sehingga timbul kegagalan memproses stimulus atau informasi dari lingkungan. Stimulus disini dapat berasal dari kehadiran banyak orang beserta aspek – aspek interaksinya, maupun kondisi – kondisi fisik dari lingkungan sekitar yang menyebabkan bertanbahnya kepadatan sosial (Schmidt and Keating, 1979)
2. Teori Ekologi
Micklin mengemukakan sifat – sifat umum model ekologi pada manusia. Perta,a, teori ekologi memfokuskan pada hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya. Kedua, unit analisisnya adalah kelompok sosial dan bukan individu dan organisasi sosial yang memegang peranan penting. Ketiga, menekankan pada distribusi dan penggunaan sumber – sumber material dan sosial.
3. Teori Kendala Perilaku
Menurut teori ini, suatu situasi akan dianggap sesak bila kepadatan atau kondisi lain yang berhubungan dengannya membatasi aktivitas individu dalam suatu tempat. Bila timbulnya gangguan terhadap kebebasan berperilaku, maka orang akan cemderung membentuk semacam sikap penolakan psikologis. Hal tersebut berhubungan dengan campur tangan sosial atau hambatan – hambatan terhadap perilaku yang berupa aktivitas – aktivitas dari orang – orang di lingkungan sekitar. Individu akan mengatasi situasi tersebut secara kognisi maupun tercetus dalam bentuk perilaku, misalnya dengan mencari lingkungan baru atau hanya sekedar memanipulasi lingkungan yang lama.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kesesakan
Ada tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi kesesakan yaitu personal, sosial dan fisik.
• Faktor- faktor personal yaitu terdiri dari kontrol pribadi dan locus of control, budaya, pengalaman, proses adaptasi, jenis kelamin dan usia.
• Faktor-faktor sosial yaitu terdiri dari kehadiran dan perilaku orang lain, formasi koalisi, kualitas hubungan, dan informasi yang tersedia.
• Faktor – faktor fisik yaitu yang ebrhubungan dengan kondisi rumah seperti jenis rumah, urutan lantai, ukuran rumah (perbandingan jumlah penghuni dan luas ruangan yang tersedia) dan suasana di sekitar rumah.
Solusi yang dapat dilakukan
Mengingat pentingnya fungsi rumah sebaiknya rumah dapat dirasakan sebagai suatu lingkungan psikologis yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya dan perlu dihindarkan rumah yang terlalu sempit. Penyempitan ruang individual dalam rumah akan menimbulkan berbagai macam permasalahan psikologis yang serius. Suasana tidak nyaman tersebut disebabkan oleh banyaknya anggota keluarga yang menempati rumah tersebut, banyaknya orang yang berlalu lalang di sekitar rumah, dan jarak antar rumah yang terlalu dekat, serta suara biasing yang mengganggu terus menerus. Kondisi ini jelas akan merugikan perkembangan psikologis anggota keluarga, terutama pada anak-anak dan remaja.
Adanya adaptasi yang bisa dilakukan oleh individu agar tercipta rasa nyaman, juga sikap prososial individu agar dapat diterima dalam pergaulan dan akan dirasakan kehadirannya oleh orang lain sehingga ia bisa beradaptasi dengan baik.
Dalam situasi kepadatan sosial tinggi, di antara subyek kurang saling mengenal dan dalam kondisi kompetitif; kehadiran orang lain dipersepsikan sebagai ancaman bagi subyek harga diri rendah. Hal ini disebabkan, penilaian primer subyek harga diri rendah adalah kurang percaya diri dan memandang orang lain lebih mampu (penilaian sekunder). Strategi koping yang dipilih adalah territorial. Melalui territorial kontrol personal dapat ditingkatkan (Sommers dalam Fisher et al., 1984), informasi dapat diseleksi, dan kebebasan memilih perilaku dapat dilakukan. Strategi adaptasi dan merupakan strategi adaptasi yang efektif (Helmi dan Ancok, 1995).
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepadatan 22 Maret 2011, 23:00
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab4-kepadatan_dan_kesesakan.pdf
Hasnida. 2002. CROWDING (KESESAKAN) DAN DENSITY (KEPADATAN). Universitas Sumatra Utara. http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-hasnida2.pdf. 22 Maret 2011 23:05
Kesesakan (crowding) dan kepadatan (densitiy) merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia di dunia tidak terbatas. Dari pertumbuhan serta perkembangan dalam masyarakat yang sangat pesat dan cukup signifikan mengakibatkan aktifitas yang dilakukan oleh individu yang berada dalam lingkungan tersebut meningkat tajam. Dengan pertambahan jumlah penduduk pada suatu populasi mengakibatkan tingkat keramaian dan kebisingan juga akan meningkat tajam karena suara yang ditimbulkan dari individu tersebut maupun alat transportasi atau alat-alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari individu tersebut.
Secara sederhana arti dari Kepadatan adalah adalah hasil bagi jumlah objek terhadap luas daerah. Sedangkan pengertian kesesakan adalah suatu proses interpersonal pada suatu tingkat interaksi manusia satu dengan yang lain dalam suatu pasangan atau kelompok kecil.
Banyak kategori – kategori dari kepadatan, misalnya kepadatan spasial yaitu kepadatan yang terjadi bila luas ruangan diubah menjadi kecil atau sempit sedangkan jumlah individu tetap. Jika kepadatan spasial ini terjadi maka akan terjadi juga kategori kepadatan sosial, yaitu kepadatan yang terjadi akibat jumlah individu ditambah tanpa diiringi dengan penambahan besar luas ruangan sehingga kepadatan dapat terjadi karena sejalan dengan penambahan individu – individunya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepadatan dan kesesakan adalah suatu masalah lingkungan yang dapat berdampak pada kurang pedulinya pada lingkungan sekitar terutama lingkungan tempat tinggal. Karena jika kepadatan terjadi, maka akan terjadi pula kesesakan pada lingkungan yang membuat lingkungan menjadi tidak seimbang dan bisa menimbulkan banyak permasalahan sosial pada masyarakat.
Akibat Kepadatan dan Kesesakan
Kepadatan dan Kesesakan yang timbul dari perkembangan jumlah manusia di dunia pada masa kini telah menimbulkan berbagai masalah sosial di banyak negara (misalnya : Indonesia, India, Cina, dan sebagainya), baik permasalahan yang bersifat fisik maupun psikis dalam perspektif psikologis. Contoh permasalahan sosial yang nyata dalam perspektif psikologis dari kesesakan dan kepadatan penduduk adalah semakin banyaknya orang yang mengalami stres dan berperilaku agresif destruktif.
Dalam tingkatan yang luas, banyak sekali akibat – akibat yang akan ditimbulkan oleh kepadatan dan kesesakan penduduk ini, Kepadatan penduduk yang tinggi akan memberikan tekanan pada daya dukung alam lingkungannya. Manakala tekanan tersebut melampaui batas kemampuan daya dukung alam lingkungan tersebut, mejadi rusak lingkungan hidupnya.
Ahli-ahlipun mengatakan daya dukung lingkungan sudah terlampaui oleh kepadatan penduduk. Akibatnya, keseimbangan kehidupan antara manusia dan lingkungannya terganggu. Gangguan tersebut akan mengarah kepada keadaan yang lebih parah dan merugikan, apabila tidak ada usaha untuk memperbaikinya.
Dalam lingkup di lingkungan sekitar, banyak pula akibat yang ditimbulkannya. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepribadian selain dari faktor internal. Maka dari itu jika lingkungan pun tidak memberikan sesuatu yang nyaman atau individu sudah terbiasa dengan lingkungan di sekitarnya yang kurang baik maka akan terbentuk juga proses perkembangan sosial individu yang kurang baik pula. Jika terjadi keadaan yang seperti ini maka akan tercipta keadaan stressor lingkungan yang akan dirasakan oleh individu yang tentu saja akan membuat dampak negatif pada individu itu sendiri. Seperti contohnya yaitu terjadinya kenakalan remaja atau meningkatnya tingkat kriminalitas.
Teori – teori kesesakan
1. Teori beban stimulus
Teori ini berpandangan bahwa kesesakan akan terbentuk bila stimulus yang diterima individu melebihi kapasitas kognitifnya sehingga timbul kegagalan memproses stimulus atau informasi dari lingkungan. Stimulus disini dapat berasal dari kehadiran banyak orang beserta aspek – aspek interaksinya, maupun kondisi – kondisi fisik dari lingkungan sekitar yang menyebabkan bertanbahnya kepadatan sosial (Schmidt and Keating, 1979)
2. Teori Ekologi
Micklin mengemukakan sifat – sifat umum model ekologi pada manusia. Perta,a, teori ekologi memfokuskan pada hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya. Kedua, unit analisisnya adalah kelompok sosial dan bukan individu dan organisasi sosial yang memegang peranan penting. Ketiga, menekankan pada distribusi dan penggunaan sumber – sumber material dan sosial.
3. Teori Kendala Perilaku
Menurut teori ini, suatu situasi akan dianggap sesak bila kepadatan atau kondisi lain yang berhubungan dengannya membatasi aktivitas individu dalam suatu tempat. Bila timbulnya gangguan terhadap kebebasan berperilaku, maka orang akan cemderung membentuk semacam sikap penolakan psikologis. Hal tersebut berhubungan dengan campur tangan sosial atau hambatan – hambatan terhadap perilaku yang berupa aktivitas – aktivitas dari orang – orang di lingkungan sekitar. Individu akan mengatasi situasi tersebut secara kognisi maupun tercetus dalam bentuk perilaku, misalnya dengan mencari lingkungan baru atau hanya sekedar memanipulasi lingkungan yang lama.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kesesakan
Ada tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi kesesakan yaitu personal, sosial dan fisik.
• Faktor- faktor personal yaitu terdiri dari kontrol pribadi dan locus of control, budaya, pengalaman, proses adaptasi, jenis kelamin dan usia.
• Faktor-faktor sosial yaitu terdiri dari kehadiran dan perilaku orang lain, formasi koalisi, kualitas hubungan, dan informasi yang tersedia.
• Faktor – faktor fisik yaitu yang ebrhubungan dengan kondisi rumah seperti jenis rumah, urutan lantai, ukuran rumah (perbandingan jumlah penghuni dan luas ruangan yang tersedia) dan suasana di sekitar rumah.
Solusi yang dapat dilakukan
Mengingat pentingnya fungsi rumah sebaiknya rumah dapat dirasakan sebagai suatu lingkungan psikologis yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya dan perlu dihindarkan rumah yang terlalu sempit. Penyempitan ruang individual dalam rumah akan menimbulkan berbagai macam permasalahan psikologis yang serius. Suasana tidak nyaman tersebut disebabkan oleh banyaknya anggota keluarga yang menempati rumah tersebut, banyaknya orang yang berlalu lalang di sekitar rumah, dan jarak antar rumah yang terlalu dekat, serta suara biasing yang mengganggu terus menerus. Kondisi ini jelas akan merugikan perkembangan psikologis anggota keluarga, terutama pada anak-anak dan remaja.
Adanya adaptasi yang bisa dilakukan oleh individu agar tercipta rasa nyaman, juga sikap prososial individu agar dapat diterima dalam pergaulan dan akan dirasakan kehadirannya oleh orang lain sehingga ia bisa beradaptasi dengan baik.
Dalam situasi kepadatan sosial tinggi, di antara subyek kurang saling mengenal dan dalam kondisi kompetitif; kehadiran orang lain dipersepsikan sebagai ancaman bagi subyek harga diri rendah. Hal ini disebabkan, penilaian primer subyek harga diri rendah adalah kurang percaya diri dan memandang orang lain lebih mampu (penilaian sekunder). Strategi koping yang dipilih adalah territorial. Melalui territorial kontrol personal dapat ditingkatkan (Sommers dalam Fisher et al., 1984), informasi dapat diseleksi, dan kebebasan memilih perilaku dapat dilakukan. Strategi adaptasi dan merupakan strategi adaptasi yang efektif (Helmi dan Ancok, 1995).
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepadatan 22 Maret 2011, 23:00
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab4-kepadatan_dan_kesesakan.pdf
Hasnida. 2002. CROWDING (KESESAKAN) DAN DENSITY (KEPADATAN). Universitas Sumatra Utara. http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-hasnida2.pdf. 22 Maret 2011 23:05