Keterlambatan bicara adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari tampak semakin meningkat pesat. Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicara dan bahasa berkisar 5 – 10% pada anak sekolah.
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN SPEECH DELAY
Untuk mengetahui apakah anak mengalami ganggua keterlambatan bicara atau tidak, perlu dilakukan observasi yang menyangkut beberapa pertanyaan berikut, apakah anak sudah dapat melakukan hal-hal berikut:
A. Mengucapkan perulangan suku kata antara umur 12 – 15 bulan.
B. Mengerti kata-kata sederhana (seperti “tidak”) setelah umur 18 bulan.
C. Berbicara dengan kalimat pendek setelah mencapai umur sekitar 3 tahun.
D. Bercerita dengan cerita sederhana saat berumur 4 – 5 tahun.
E. Atau dengan melakukan perbandingan dengan tahapan perkembangan bahasa pada anak normal.
PENYEBAB GANGGUAN SPEECH DELAY
A. Retardasi mental.
B. Gangguan pendengaran.
C. Gangguan bicara karena kelainan orang bicara. Kelainan ini meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula (rahang bawah), kelainan bibir sumbing (palatoschizis atau cleft palate).
D. Gangguan berbahasa sentral. Gangguan berbahasa sentral adalah ketidak sanggupan untuk menggabungkan kemampuan pemecahan masalah dengan kemampuan berbahasa yang selalu lebih rendah. Ia sering menggunakan mimik untuk menyatakan kehendaknya seperti pada pantomim. Pada usia sekolah, terlihat dalam bentuk kesulitan belajar.
E. Deprivasi (tidak mendapat rangsangan yang baik dari lingkungan).
F. Bilingual (penggunaan dua bahasa dalam keluarga).
G. Keterlambatan fungsional. Dalam keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat baik, dan anak hanya mengalami gangguan dalam fungsi ekspresif: Cirikhasnya adalah anak tidak menunjukkan kelainan neurologis lain.
H. Mutisme selektif. Biasanya terlihat pada anak berumur 3-5 tahun, yang tidak mau bicara pada keadaan tertentu, misalnya di sekolah atau bila ada orang tertentu. Atau kadang-kadang ia hanya mau bicara pada orang tertentu, biasanya anak yang lebih tua. Keadaan ini lebih banyak dihubungkan dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau gangguan motivasi. Keadaan ini juga ditemukan pada anak dengan gangguan komunikasi sentral dengan intelegensi yang normal atau sedikit rendah.
I. Celebral Palsy.
J. Autisme.