Sabtu, 24 Oktober 2009

Keadaan Psikologis seorang yang menjalani hubungan LDR (Long Distance Relationship)

Kita mengenal Long Distance Relationship (LDR) yaitu Hubungan Jarak Jauh, atau bahasa "gaul" nya Pacaran Jarak Jauh.
Kesan pertama ketika kita mendengar istilah ini pastinya suatu hubungan yang dimana pasangannya tidak satu kota, ataupun satu negara. Banyak teman ataupun saudara saya yang mengalami hal serupa.
ketika saya meneliti pun keadaannya memang menarik,

1 bulan pertama ditinggalkan pasangannya untuk menjalani hubungan LDR ini terasa sangat berat baginya, ia merasa was-was, takut ditinggalkan, atau pun takut pasangannya menemukan pasangan baru. dan biasanya dalam bulan-bulan awal ini kedua pasangan ini masih sering-seringnya berkomunikasi seperti telefon satu hari dua kali, karena kondisi mereka yang masih "kaget" menjalani hubungan LDR tersebut. ini masih berlangsung sampai 2 bulan.

3 bulan berikutnya banyak hal-hal sepele yang awalnya mereka merasa baik-baik saja dengan hubungannya, tapi lama-kelamaan menjadi perasaan kurang percaya pada pasangannya, kepercaayaan yang tinggi pada pada pasangannya inilah yang memang dibutuhkan dalam waktu 3 bulan pertama  ini, sepupu perempuan saya yang menjalani hubungan LDR mengatakan, 3 bulan pertama ini memang saat untuk ia mempercayakan segala kelakuan pasangannya, dan seperti yang ia katakan juga ia sangat menikmati hubungan long distance yang kata orang hubungan pacaran yang "rawan putus".

lalu jangka waktu 6 bulan berselang, sepupu saya mengatakan inilah waktu-waktu terberat untuk dirinya menjalani hubungan long distance ini. komunikasi yang semakin berkurang dengan kesibukan masing-masing, apalagi bagi pasangan yang ditinggal untuk bersekolah di luar kota/negeri. disini saya melihat keadaan psikologis sepupu saya memang "agak berantakan", seperti menangis jika mengingat kekasihnya, marah-marah jika seseorang menanyakan keadaan hubungannya, membanting-banting telfonnya ketika ia berkali-kali mencoba menghubungi kekasihnya tetapi tidak tersambung, dan agak sensitif pada omongan-omongan orang. pada tenggang waktu ini, sepupu saya menjadi tidak termotivasi untuk belajar. maka nilai rapot sekolahnya pun menurun drastis.

tetapi lama kelamaan waktu berselang hubungan LDR nya sudah mencapai 1 tahun, keadaan psikologisnya tidak lagi seperti sebelumnya. ia mulai terbiasa dengan hubungan long distance dan hidupnya berjalan normal seperti biasanya, walaupun hanya berkomunikasi dengan pasangannya satu minggu sekali. tetapi memang ada beberapa waktu di saat ia kesal dengan kekasihnya, saat bertengkar dengan pasangannya, tapi hal ini tidak menimbulkan efek psikologis yang berat bagi sepupu saya. nilainya pun mulai naik dan dia sangat termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya karena komitmen mereka yang tetap mengutamakan sekolah dan kuliah.

dan hingga saat ini hubungan LDR mereka masih tetap lancar meskipun jarang berkomunikasi, walau ada masalah pun mereka berdua langsung membahas dan menyelesaikannya lewat telfon, chatting ataupun facebook.
intinya suatu hubungan LONG DISTANCE RELATIONSHIP ini bukannya menghalangi untuk munculnya suatu hubungan yang positif. walaupun memang awal-awalanya keadaan psikologis mereka yang masih kaget dengan hubungan itu. tetapi memang ada beberapa pasangan yang tidak kuat dengan hubungan LDR ini karena kurangnya komunikasi mereka terhadap pasangan masing-masing. jadi, kunci dalam suatu hubungan Long Distance Relationship adalah komunikasi, komitmen bersama.
dan TALK IT OUT tentunya!

8 komentar:

Anonim mengatakan...

bagaimana jika keadaan psikologis nya ternyata baik-baik saja karena saling percaya?

hanna mengatakan...

tetapi sejauh ini saya mengobservasi sepupu saya tidak seperti itu keadaannya, memang mereka saling percaya. akan tetapi semua balik lagi ke bagaimana hubungan keduanya.

falyh mengatakan...

ehem, curhat buu????

hanna mengatakan...

ini penelitian fal.

Febrina Nur Sulistiyawati mengatakan...

ooohhh sahabat saya juga ada yg LDR tuhh,, krn cwonya harus ke luar negri.. tapi apa ada perbedaaannya ketika pasangan tersebut bertemu kembali setelah sekian lama nggak bertemu??
saya jadi mau coba LDR hehehheee

randra mengatakan...

LDR menurut saya adalah hal yang berat banget untuk bisa bertahan, memang banyak juga pasangan yang memilih untuk melakukan LDR, karena memang itu yang bisa di lakukan.
Bagaimana bila LDR itu tidak bertahan lama?cara apa yang bisa menjadikan LDR itu bertahan lama?

[All][About][You] mengatakan...

Saya sudah 2tahun LDR, dan semakin minim komunikasi krn kesibukan masing2. Saya lowong diwaktu malam, pacarnya lowong diwaktu siang, kami tidak bisa bertemu dlm waktu. Bagaimana sebaiknya? Saya capek, saya pun butuh seseorang yg saya bisa ajak utk berbagi waktu tiap harinya.

[All][About][You] mengatakan...

Saya sudah 2tahun LDR, dan semakin minim komunikasi krn kesibukan masing2. Saya lowong diwaktu malam, pacarnya lowong diwaktu siang, kami tidak bisa bertemu dlm waktu. Bagaimana sebaiknya? Saya capek, saya pun butuh seseorang yg saya bisa ajak utk berbagi waktu tiap harinya.